Sunan Ibnu Majah hadis #1090

Matan Bahasa Arab

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ الْحَارِثِ قَالَ سَمِعْتُ إِيَاسَ بْنَ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
كُنَّا نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجُمُعَةَ ثُمَّ نَرْجِعُ فَلَا نَرَى لِلْحِيطَانِ فَيْئًا نَسْتَظِلُّ بِهِ

Terjemahan Bahasa Indonesia

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [‘Abdurrahman bin Mahdi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ya’la Ibnul Harits] berkata; Aku mendengar [Iyas bin Salamah Ibnul Akwa’] dari [Bapaknya] ia berkata, “Kami pernah shalat jum’at bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian kami pulang dan kami belum mendapati bayangan tembok yang bisa kami jadikan sebagai perlindungan dari terik matahari. ”

Riwayat: Sunan Ibnu Majah hadis #1090