Musnad Ahmad hadis #21874

Matan Bahasa Arab

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
خَرَجَ بُرَيْدَةُ عِشَاءً فَلَقِيَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ بِيَدِهِ فَأَدْخَلَهُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا صَوْتُ رَجُلٍ يَقْرَأُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُرَاهُ مُرَائِيًا فَأَسْكَتَ بُرَيْدَةُ فَإِذَا رَجُلٌ يَدْعُو فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ قَالَ فَلَمَّا كَانَ مِنْ الْقَابِلَةِ خَرَجَ بُرَيْدَةُ عِشَاءً فَلَقِيَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ بِيَدِهِ فَأَدْخَلَهُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا صَوْتُ الرَّجُلِ يَقْرَأُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَقُولُهُ مُرَاءٍ فَقَالَ بُرَيْدَةُ أَتَقُولُهُ مُرَاءٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا بَلْ مُؤْمِنٌ مُنِيبٌ لَا بَلْ مُؤْمِنٌ مُنِيبٌ فَإِذَا الْأَشْعَرِيُّ يَقْرَأُ بِصَوْتٍ لَهُ فِي جَانِبِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْأَشْعَرِيَّ أَوْ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ أُعْطِيَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرِ دَاوُدَ فَقُلْتُ أَلَا أُخْبِرُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بَلَى فَأَخْبِرْهُ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ أَنْتَ لِي صَدِيقٌ أَخْبَرْتَنِي عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحَدِيثٍ

Terjemahan Bahasa Indonesia

Telah menceritakan kepada kami [‘Utsman bin ‘Umar] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Buraidah] dari [ayahnya] berkata: Buraidah keluar pada suatu malam kemudian Nabi Shallallahu’alaihiwasallam berpapasan dengannya, beliau meraih tangannya kemudian dibawa masuk ke masjid, tiba-tiba ada suara seseorang membaca Al Quran. Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: Ia terlihat melakukan karena riya`. Suara itu membuat Buraidah diam kemudian ada seseorang berdoa: Ya Allah! aku memintaMu, aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Ilah lain selainMu, Engkau Maha Esa dan tempat bergantung yang tidak melahirkan, tidak dilahirkan dan tidak ada satu sekutu pun bagiNya. Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditanganNya, ia meminta Allah dengan namaNya yang paling agung yang bila diminta dengannya pasti Ia akan memberi bila diseru dengannya pasti akan dikabulkan.” Pada malam berikutnya Buraidah keluar kemudian Nabi Shallallahu’alaihiwasallam berpapasan dengannya, beliau meraih tangannya kemudian dibawa masuk ke masjid, tiba-tiba ada suara seseorang membaca Al Quran. Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Apakah kau mengatakannya berbuat riya`?” Buraidah berkata: Apakah baginda mengatakannya berbuat riya` wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Tidak, tapi ia adalah seorang mu`min yang bertaubat, tidak, tapi ia adalah seorang mu`min yang bertaubat.” Ternyata dia adalah Al Asy’ari yang tengah membaca Al Quran di sudut masjid, lalu Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Al Asy’ari -atau ‘Abdullah bin Qais- diberi satu dari sekian seruling Dawud.” Aku berkata: Bolehkah aku memberitahukan padanya? Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Ya, beritahukan padanya.” Lalu aku memberitahunya. Al Asy’ari berkata: Engkau adalah temanku, engkau telah memberitahuku suatu hadis dari Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam.

Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 21874