Musnad Ahmad hadis #21759
Matan Bahasa Arab
حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ
أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبُرْدَةٍ مَنْسُوجَةٍ فِيهَا حَاشِيَتَاهَا قَالَ سَهْلٌ وَهَلْ تَدْرُونَ مَا الْبُرْدَةُ قَالُوا نَعَمْ هِيَ الشَّمْلَةُ قَالَ نَعَمْ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَسَجْتُ هَذِهِ بِيَدِي فَجِئْتُ بِهَا لِأَكْسُوَكَهَا فَأَخَذَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْتَاجًا إِلَيْهَا فَخَرَجَ عَلَيْنَا وَإِنَّهَا لَإِزَارُهُ فَجَسَّهَا فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ رَجُلٌ سَمَّاهُ فَقَالَ مَا أَحْسَنَ هَذِهِ الْبُرْدَةَ اكْسُنِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ فَلَمَّا دَخَلَ طَوَاهَا وَأَرْسَلَ بِهَا إِلَيْهِ فَقَالَ لَهُ الْقَوْمُ وَاللَّهِ مَا أَحْسَنْتَ كُسِيَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْتَاجًا إِلَيْهَا ثُمَّ سَأَلْتَهُ إِيَّاهَا وَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّهُ لَا يَرُدُّ سَائِلًا فَقَالَ وَاللَّهِ إِنِّي مَا سَأَلْتُهُ لِأَلْبَسَهَا وَلَكِنْ سَأَلْتُهُ إِيَّاهَا لِتَكُونَ كَفَنِي يَوْمَ أَمُوتُ
قَالَ سَهْلٌ فَكَانَتْ كَفَنَهُ يَوْمَ مَاتَ
Terjemahan Bahasa Indonesia
Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin An Nu’man] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Hazim] berkata: telah mengabarkan kepadaku [ayahku] dari [Sahal bin Sa’ad As Sa’idi] bahwa seseorang mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam dengan membawa selimut bersulam yang ada rendanya. Sahal berkata: Apa kalian tahu apakah selimut itu? Mereka menjawab: Ya, itu adalah mantel. Sahal berkata: Ya. Wanita itu berkata: Wahai Rasulullah! Aku menenun selimut ini dengan tanganku, aku membawanya untuk dikenakannya pada baginda. Lalu Nabi Shallallahu’alaihiwasallam mengambilnya seraya memerlukannya. Lalu beliau keluar menemui kami dan selimut itu berupa kain sarung, kemudian fulan bin fulan memandanginya -namanya disebut oleh Sahal- dan berkata: Alangkah bagusnya selimut ini, kenakanlah untukku wahai Rasulullah! Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Ya.” Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam masuk dan melipatnya dan memberikannya pada orang itu. Orang-orang berkata pada orang itu: Demi Allah, kau berlaku kurang ajar. Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam diberi selimut itu saat beliau memerlukannya, malahan kau memintanya, padahal kau tahu beliau tidak pernah menolak seorang peminta pun. Orang itu berkata: Demi Allah, aku tidak memintanya untuk memakainya tapi aku memintanya untuk aku jadikan sebagai kafanku pada saat aku meninggal. Berkata Sahal: Selimut itu dijadikan kafan saat ia meninggal.
Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 21759