Musnad Ahmad hadis #21717

Matan Bahasa Arab

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ مَخْلَدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ أَبِي زُمَيْلٍ إِمْلَاءً مِنْ كِتَابِهِ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْفَزَارِيُّ وَيُكْنَى أَبَا عَبْدِ اللَّهِ وَلَقَبُهُ أَبُو الْمَلِيحِ يَعْنِي الرَّقِّيَّ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي مَرْزُوقٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ أَبِي مُسْلِمٍ قَالَ
دَخَلْتُ مَسْجِدَ حِمْصَ فَإِذَا فِيهِ حَلْقَةٌ فِيهَا اثْنَانِ وَثَلَاثُونَ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَفِيهِمْ شَابٌّ أَكْحَلُ بَرَّاقُ الثَّنَايَا مُحْتَبٍ فَإِذَا اخْتَلَفُوا فِي شَيْءٍ سَأَلُوهُ فَأَخْبَرَهُمْ فَانْتَهَوْا إِلَى خَبَرِهِ قَالَ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ قَالَ فَقُمْتُ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ فَأَرَدْتُ أَنْ أَلْقَى بَعْضَهُمْ فَلَمْ أَقْدِرْ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ انْصَرَفُوا فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ دَخَلْتُ فَإِذَا مُعَاذٌ يُصَلِّي إِلَى سَارِيَةٍ قَالَ فَصَلَّيْتُ عِنْدَهُ فَلَمَّا انْصَرَفَ جَلَسْتُ بَيْنِي وَبَيْنَهُ السَّارِيَةُ ثُمَّ احْتَبَيْتُ فَلَبِثْتُ سَاعَةً لَا أُكَلِّمُهُ وَلَا يُكَلِّمُنِي قَالَ ثُمَّ قُلْتُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِغَيْرِ دُنْيَا أَرْجُوهَا أُصِيبُهَا مِنْكَ وَلَا قَرَابَةَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ قَالَ فَلِأَيِّ شَيْءٍ قَالَ قُلْتُ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ فَنَثَرَ حِبْوَتِي ثُمَّ قَالَ فَأَبْشِرْ إِنْ كُنْتَ صَادِقًا فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمُتَحَابُّونَ فِي اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمْ النَّبِيُّونَ وَالشُّهَدَاءُ قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ فَأَلْقَى عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ قَالَ فَحَدَّثْتُهُ بِالَّذِي حَدَّثَنِي مُعَاذٌ فَقَالَ عُبَادَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي عَلَى الْمُتَزَاوِرِينَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي عَلَى الْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمْ النَّبِيُّونَ وَالصِّدِّيقُونَ

Terjemahan Bahasa Indonesia

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah telah bercerita kepada kami [Abu Ahmad Makhlad bin Al Hasan bin Abu Zumail] dengan mengimlakkan dari bukunya: telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin ‘Amru bin Yahya Al Fazari] kuniahnya Abu ‘Abdullah dan julukannya Abu Al Malih Ar Raqqi dari [Habib bin Abu Marzuq] dari [‘Atho` bin Abu Rabah] dari [Abu Muslim] berkata: Saya memasuki masjid Himsh, disana ada tigapuluh dua sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, diantara mereka ada seorang pemuda yang sangat putih giginya, ia duduk memeluk lutut. Bila mereka berbeda pendapat tentang sesuatu, mereka bertanya kepada pemuda itu dan mereka berhenti berdebat dengan memperhatikan jawabannya. Saya bertanya siapa pemuda itu, lalu ada yang menjawab; Dia Mu’adz bin Jabal. Aku lalu shalat dan ingin menemui sebagian mereka, tapi aku tidak bisa menemui seorang pun dari mereka, mereka pergi. Keesokan harinya saya pergi ke masjid ternyata disana ada [Mu’adz bin Jabal] yang tengah shalat menghadap tiang masjid. Aku pun shalat di dekatnya, saat ia hendak pergi, aku duduk dihadapannya, aku diam sesaat, tidak berbicara apa pun dengannya, lalu aku berkata: Demi Allah, aku mencintaimu bukan karena dunia yang aku harapkan darimu atau pun kedekatan denganmu. Ia bertanya; Karena apa? Saya berkata; karena Allah Tabaaroka wa Ta’aalaa. Kemudian ia melebarkan serbanku lalu berkata; Bergembiralah bila kau memang benar karena aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda; “Orang-orang yang saling menyintai karena keagungan-Ku akan mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para nabi dan syuhada`.” Kemudian saya keluar dan menemui ‘Ubadah bin Ash-Shomit lalu saya berkata; Hai Abu Al Walid! Aku tidak akan menceritakan hadis yang disampaikan Mu’adz bin Jabal kepadaku tentang orang-orang yang saling mencintai. [‘Ubadah] berkata; Aku akan bercerita kepadamu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam dari Rabb Tabaaroka wa Ta’aalaa, Ia berfirman; ‘Wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkunjung karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling bersillaturrahim karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku, (mereka) diatas mimbar-mimbar dari cahaya, para nabi dan orang-orang jujur iri atas tempat yang mereka dapatkan itu.”

Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 21717