Musnad Ahmad hadis #20801

Matan Bahasa Arab

حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ
قَالُوا لَهُ أَلَا تَدْخُلُ عَلَى هَذَا الرَّجُلِ فَتُكَلِّمُهُ قَالَ فَقَالَ أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي لَا أُكَلِّمُهُ إِلَّا أُسْمِعُكُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ كَلَّمْتُهُ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَهُ مَا دُونَ أَنْ أَفْتَحَ أَمْرًا لَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ أَنَا أَوَّلَ مَنْ فَتَحَهُ وَلَا أَقُولُ لِرَجُلٍ أَنْ يَكُونَ عَلَيَّ أَمِيرًا إِنَّهُ خَيْرُ النَّاسِ بَعْدَ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُؤْتَى بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ فَيَدُورُ بِهَا فِي النَّارِ كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِالرَّحَا قَالَ فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ إِلَيْهِ فَيَقُولُونَ يَا فُلَانُ أَمَا كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَانَا عَنْ الْمُنْكَرِ قَالَ فَيَقُولُ بَلَى قَدْ كُنْتُ آمُرُ بِالْمَعْرُوفِ وَلَا آتِيهِ وَأَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ

Terjemahan Bahasa Indonesia

Telah bercerita kepada kami [Abu Mua’wiyah] telah bercerita kepada kami [Al A’masy] dari [Syaqiq] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: mereka berkata padanya: Bertamulah ke orang itu dan berbicaralah dengannya. Usamah berkata: ‘Apa kalian tidak tahu bahwa saya tidak berbicara kepadanya selain yang telah saya sampaikan kepada kalian?.’ Demi Allah, saya pernah berbicara dengannya empat mata namun saya tidak memulai suatu hal yang tidak saya suka untuk menyampaikannya terlebih dahulu, dan saya tidak berkata kepada seorang pun bahwa pemimpinku sebagai orang terbaik setelah saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka hingga ususnya terburai keluar dan berputar-putar di neraka layaknya keledai mengitari alat penumbuk gandum. Kemudian penduduk neraka mendekatinya dan berkata: Hai Fulan! Bukankah dulu engkau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia menjawab: Benar, dulu aku memerintahkan kebaikan namun tidak saya lakukan dan mencegah kemungkaran namun saya lakukan.”

Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 20801