Musnad Ahmad hadis #20250

Matan Bahasa Arab

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي عَاصِمٌ عَنْ زِرٍّ قَالَ
قُلْتُ لِأُبَيٍّ أَخْبِرْنِي عَنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ فَإِنَّ ابْنَ أُمِّ عَبْدٍ كَانَ يَقُولُ مَنْ يَقُمْ الْحَوْلَ يُصِبْهَا قَالَ يَرْحَمُ اللَّهُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَدْ عَلِمَ أَنَّهَا فِي رَمَضَانَ فَإِنَّهَا لِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَلَكِنَّهُ عَمَّى عَلَى النَّاسِ لِكَيْلَا يَتَّكِلُوا فَوَاللَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ عَلَى مُحَمَّدٍ إِنَّهَا فِي رَمَضَانَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ قَالَ قُلْتُ يَا أَبَا الْمُنْذِرِ وَأَنَّى عَلِمْتَهَا قَالَ بِالْآيَةِ الَّتِي أَنْبَأَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَدَدْنَا وَحَفِظْنَا فَوَاللَّهِ إِنَّهَا لَهِيَ مَا يُسْتَثْنَى قُلْتُ لِزِرٍّ مَا الْآيَةُ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ تَطْلُعُ غَدَاةَ إِذٍ كَأَنَّهَا طَسْتٌ لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ

Terjemahan Bahasa Indonesia

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa’id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Ashim] dari [Zir] berkata, Aku berkata kepada [Ubay], “Kabarkan kepadaku tentang lailatul qadar, karena Ibnu Ummu ‘Abd mengatakan bahwa barangsiapa melakukan shalat malam setahun penuh, maka ia akan mendapatkan malam itu.” Ubay lalu menjawab, “Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, padahal ia tahu bahwa malam itu terjadi di bulan Ramadan, yaitu di malam kedua puluh tujuh. Akan tetapi ia terhalang untuk dilihat manusia agar mereka tidak berserah diri (beribadah hanya pada malam dua puluh tujuh). Demi Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepada Muhammad, itu terjadi di bulan Ramadan malam kedua puluh tujuh.” Aku bertanya kembali, “Wahai Abu Mundzir, bagaimana anda bisa mengetahuinya?” Ia menjawab, “Dengan tanda-tanda yang telah diceritakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kami, maka kami menghitung dan menghafalnya. Demi Allah, itu alkan terjadi pada malam itu, tidak ada pengecualian.” Aku bertanya kepada Zir, “Apa tandanya?” Ia menjawab, “Sesungguhnya matahari akan terbit di pagi itu seakan ia baskom, ia bersinat tanpa cahaya dan terik panas.”

Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 20250