Musnad Ahmad hadis #16047

Matan Bahasa Arab

قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ يَعْنِي ابْنَ رَاشِدٍ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي سَلِيطٍ أَنَّهُ
مَرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ قَاعِدٌ عَلَى بَابِ مَسْجِدِهِ مُحْتَبٍ وَعَلَيْهِ ثَوْبٌ لَهُ قِطْرٌ لَيْسَ عَلَيْهِ ثَوْبٌ غَيْرَهُ وَهُوَ يَقُولُ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ ثُمَّ أَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى صَدْرِهِ يَقُولُ التَّقْوَى هَاهُنَا التَّقْوَى هَاهُنَا

Terjemahan Bahasa Indonesia

(Ahmad bin Hanbal radliyallahu’anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu ‘Amir] berkata; telah menceritakan kepada kami [‘Abbad] yaitu Ibnu Rasyid dari [Al Hasan] dari seorang laki-laki dari Bani Salith sesungguhnya dia melewati Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam waktu itu beliau sedang duduk di depan masjidnya dalam keadaan duduk ihtiba’ (posisi duduk dengan meletakkan kedua pahanya pada dadanya) dengan di atasnya ada pakaian yang ada jahitannya berwarna merah, tidak ada pakaian setelahnya, beliau bersabda: “Seorang muslim adalah sauadara muslim yang lainnya, tidak boleh menganiayanya maupun merendahkannya”, lalu beliau menunjukkan dengan tangannya ke arah dadanya dan bersabda: “Takwa itu letaknya di sini.”

Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 16047