Musnad Ahmad hadis #15926

Matan Bahasa Arab

قَالَ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ قَالَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ قَالَ حَدَّثَنِي إِيَاسُ بْنُ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ
غَزَوْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَوَازِنَ قَالَ فَبَيْنَمَا نَحْنُ نَتَضَحَّى وَعَامَّتُنَا مُشَاةٌ فِينَا ضَعَفَةٌ إِذْ جَاءَ رَجُلٌ عَلَى جَمَلٍ أَحْمَرَ فَانْتَزَعَ طَلَقًا عَنْ حَقَبِهِ فَقَيَّدَ بِهِ جَمَلَهُ رَجُلٌ شَابٌّ ثُمَّ جَاءَ يَتَغَدَّى مَعَ الْقَوْمِ فَلَمَّا رَأَى ضَعْفَهُمْ وَرِقَّةَ ظَهْرِهِمْ خَرَجَ إِلَى جَمَلِهِ فَأَطْلَقَهُ ثُمَّ أَنَاخَهُ فَقَعَدَ عَلَيْهِ فَخَرَجَ يَرْكُضُ وَتَبِعَهُ رَجُلٌ مِنْ أَسْلَمَ مِنْ صَحَابَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى نَاقَةٍ وَرْقَاءَ هِيَ أَمْثَلُ ظَهْرِ الْقَوْمِ فَأَتْبَعَهُ قَالَ وَخَرَجْتُ أَعْدُو فَأَدْرَكْتُهُ وَرَأْسُ النَّاقَةِ عِنْدَ وَرِكِ الْجَمَلِ وَكُنْتُ عِنْدَ وَرِكِ النَّاقَةِ ثُمَّ تَقَدَّمْتُ حَتَّى كُنْتُ عِنْدَ وَرِكِ الْجَمَلِ ثُمَّ تَقَدَّمْتُ حَتَّى أَخَذْتُ بِخِطَامِ الْجَمَلِ فَأَنَخْتُهُ فَلَمَّا وَضَعَ رُكْبَتَهُ إِلَى الْأَرْضِ اخْتَرَطْتُ سَيْفِي فَأَضْرِبُ بِهِ رَأْسَهُ فَنَدَرَ فَجِئْتُ بِرَاحِلَتِهِ وَمَا عَلَيْهَا أَقُودُهُ فَاسْتَقْبَلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُقْبِلًا قَالَ مَنْ قَتَلَ الرَّجُلَ قَالُوا ابْنُ الْأَكْوَعِ قَالَ لَهُ سَلَبُهُ أَجْمَعُ

Terjemahan Bahasa Indonesia

(Ahmad bin Hanbal radliyallahu’anhu) berkata; [Hasyim bin Al Qasim] berkata; telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] berkata; telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah bin Al Akwa’] berkata; telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata; saya berperang bersama Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam pada kaum Hawazin. (Salamah bin Al Akwa’ radliyallahu’anhu) berkata; tatkala kami sedang berjalan pada waktu dluha, dan sebagian besar dari kami berjalan dan merasakan kelelahan, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang berada di atas unta yang berwarna merah, lalu dia mencabut tali dari dari tasnya dan mengikatnya untanya. Dia adalah seorang yang masih muda belia (sepertinya dia mata-mata). Lalu dia datang dan ikut makan siang bersama para sahabat. Tatkala dia melihat para sahabat sedang kelelahan mereka danhewan tunggangannya juga lemah, dia bergegas menuju untanya, lalu menderumkannya, dan menaikinya, lalu dia pergi dengan berlari. Pemuda tadi lantas dibuntuti oleh seorang laki-laki dari Aslam dari salah seorang sahabat Nabi Shallallahu’alaihiwasallam dengan menaiki unta betina warqa’ (yaitu warnanya tercampur antara hitam dan warna putihnya), yaitu kendaran yang paling hebat di kalangan para sahabat. (Salamah bin Al Akwa’ radliyallahu’anhu) berkata; lalu saya keluar dengan berlari, dan saya dapat menyusulnya, kepala unta betina saya berada dalam paha unta jantan mata-mata musuh tadi. Saya berada pada paha unta betina, lalu saya maju sampai saya berada pada paha unta jantan mata-mata, lalu saya maju lagi sampai di tempat hidung unta mata-mata, lalu saya ambil tali kekangnya dan saya derumkan. Tatkala dia meletakkkan lututnya ke tanah, saya menghunuskan pedangku, lalu saya tebas kepalanya maka (laki-laki itu) terjatuh, lalu saya bawa kendaraan dan apa yang ada di atasnya. Saya giring, lalu Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam mendapatiku, beliau bertanya, siapakah orang yang telah membunuh orang ini? Mereka berkata; Ibnu Al Akwa’. Beliau bersabda: “Dia mendapatkan harta orang yang di bunuh semuanya.”

Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 15926