Musnad Ahmad hadis #13087

Matan Bahasa Arab

حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّ الْيَهُودَ كَانَتْ إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ مِنْهُمْ أَخْرَجُوهَا مِنْ الْبَيْتِ فَلَمْ يُؤَاكِلُوهَا وَلَمْ يُجَامِعُوهَا فَسَأَلَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
{ وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ }
حَتَّى فَرَغَ مِنْ الْآيَةِ فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ قَالَتْ الْيَهُودُ مَا يُرِيدُ هَذَا الرَّجُلُ أَنْ يَدَعَ شَيْئًا مِنْ أَمْرِنَا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ فَجَاءَ عَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ وَأُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ فَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ قَالَتْ كَذَا وَكَذَا أَفَلَا نَنْكِحُهُنَّ فَتَغَيَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ قَدْ وَجَدَ عَلَيْهِمَا فَخَرَجَا مِنْ عِنْدِهِ وَاسْتَقْبَلَتْهُمَا هَدِيَّةٌ مِنْ لَبَنٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمَا فَسَقَاهُمَا فَظَنَنَّا أَنَّهُ لَمْ يَجِدْ عَلَيْهِمَا

Terjemahan Bahasa Indonesia

Telah menceritakan kepada kami [‘Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas bin Malik], Adalah kebiasaan kaum yahudi jika isterinya haidh, maka akan dikeluarkan dari rumah mereka dan tidak diajak makan bersama, tidak digauli. Lalu para sahabat bertanya pada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam tentang hal itu, maka Allah AzzawaJalla menurunkan, “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh” Sampai pada akhir ayat. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan mereka agar digauli apa saja selain jimak. Orang Yahudi berkata; “Apakah maunya orang ini, tidaklah dia meninggalkan suatu persoalan, kecuali pasti menyelisihi kita”. Maka ‘Abbad bin Basyir dan ‘Usaid bin Hudlair datang dan berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya orang Yahudi berkata begini dan begitu, bagaimana kalau kita mensetubuhi (istri dalam keadaan haid). Maka wajah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berubah sampai kami menyangka bahwa (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) marah kepada keduanya. Kemudian mereka berdua keluar. Ditengah suasana seperti itu, tiba-tiba datanglah hadiah untuk Nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Lalu (Nabi Shallallahu’alaihi wasallam) membuntuti keduanya dan mereka berdua meminumnya, hingga kami mengira bahwa (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) tidak marah pada keduanya.

Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 13087