Musnad Ahmad hadis #11998
Matan Bahasa Arab
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ حَدَّثَنَا مَيْمُونٌ الْمَرَائِيُّ حَدَّثَنَا مَيْمُونُ بْنُ سِيَاهٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ الْتَقَيَا فَأَخَذَ أَحَدُهُمَا بِيَدِ صَاحِبِهِ إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يَحْضُرَ دُعَاءَهُمَا وَلَا يُفَرِّقَ بَيْنَ أَيْدِيهِمَا حَتَّى يَغْفِرَ لَهُمَا
Terjemahan Bahasa Indonesia
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] berkata, telah menceritakan kepada kami [Maimun Al Mara’i] berkata, telah menceritakan kepada kami [Maimun bin Siyah] dari [Anas bin Malik] dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian salah satu dari keduanya menjabat tangan saudaranya, kecuali telah menjadi hak bagi Allah untuk mengabulkan do’a mereka bedua. Dan tidaklah ia memisah tangan keduanya hingga Allah mengampuni keduanya.”
Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 11998