Musnad Ahmad hadis #11262
Matan Bahasa Arab
حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ رَجُلًا قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنَّهُ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ قَالَ لَقَدْ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَلَيْسَتْ لَهُ تَوْبَةٌ قَالَ فَانْتَضَى سَيْفَهُ فَقَتَلَهُ فَكَمَّلَ مِائَةً ثُمَّ إِنَّهُ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ سَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَقَالَ إِنَّهُ قَدْ قَتَلَ مِائَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ اخْرُجْ مِنْ الْقَرْيَةِ الْخَبِيثَةِ الَّتِي أَنْتَ بِهَا إِلَى قَرْيَةِ كَذَا وَكَذَا فَاعْبُدْ رَبَّكَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا قَالَ فَخَرَجَ وَعَرَضَ لَهُ أَجَلُهُ فَاخْتَصَمَ فِيهِ مَلَائِكَةُ الْعَذَابِ وَمَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ قَالَ إِبْلِيسُ إِنَّهُ لَمْ يَعْصِنِي سَاعَةً قَطُّ قَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ إِنَّهُ خَرَجَ تَائِبًا
فَزَعَمَ حُمَيْدٌ أَنَّ بَكْرًا حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ فَبَعَثَ اللَّهُ مَلَكًا فَاخْتَصَمَا إِلَيْهِ رَجَعَ الْحَدِيثُ إِلَى حَدِيثِ قَتَادَةَ قَالَ انْظُرُوا إِلَى أَيِّ الْقَرْيَتَيْنِ كَانَ أَقْرَبَ فَأَلْحِقُوهُ بِهَا قَالَ قَتَادَةُ فَقَرَّبَ اللَّهُ مِنْهُ الْقَرْيَةَ الصَّالِحَةَ وَبَاعَدَ عَنْهُ الْقَرْيَةَ الْخَبِيثَةَ فَأَلْحَقُوهُ بِأَهْلِهَا
Terjemahan Bahasa Indonesia
Telah menceritakan kepada kami [‘Affan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammam] berkata; telah menceritakan kepada kami [Qotadah] dari [Abu Ash Shiddiq] dari [Abu Sa’id Al Khudri] bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang laki-laki telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, lalu ia bertanya agar ditunjukkan kepada orang yang paling alim dari penduduk bumi, maka ia pun ditunjukkan kepada seseorang. Setelah itu ia mendatanginya seraya berkata; ‘Sesungguhnya ia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, maka apakah ia masih mempunyai pintu taubat? ‘ orang alim tersebut berkata; ‘Ia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, sungguh tidak ada pintu taubat lagi untuknya.’ Beliau bersabda: “Maka ia mencabut pedangnya dan membunuh orang alim itu hingga genap seratus orang, lalu ia hidup dengan berdiam diri sesuai dengan kehendak Allah berapa lamanya. Setelah itu ia bertanya agar ditunjukkan orang yang paling alim dari penduduk bumi, maka ia pun ditunjukkan kepada seseorang. Kemudian ia berkata; ‘Sesungguhnya ia telah membunuh seratus orang, maka apakah ia masih mempunyai pintu taubat? ‘ orang alim tersebut berkata; ‘Siapakah yang bisa menghalangi engkau dari pintu taubat? Keluarlah engkau dari kampung yang engkau diami menuju kampung begini dan begini, lalu sembahlah Tuhanmu.'” Beliau bersabda: “Lalu ia pun keluar menuju kampung tersebut namun ajal datang menjemputnya hingga terjadilah pertengkaran antara malaikat yang bertugas untuk menyiksa dengan malaikat yang bertugas untuk memberi rahmat. Iblis berkata; ‘Sesungguhnya ia belum pernah bermaksiat kepadaku sama sekali, ‘ malaikat pemberi rahmat berkata; ‘Sesungguhnya ia keluar dalam keadaan telah bertaubat.'” [Humaid] mengklaim bahwa [Bakr] telah menceritakan kepadanya dari [Abu Rafi’]. Ia menyebutkan; “Lalu Allah mengutus malaikat hingga mereka menjadikannya sebagai penengah diantara mereka, ” dan hadis tersebut kembali kepada hadis Qotadah; “malaikat tersebut berkata; ‘Lihatlah kedua kampung tersebut, mana yang jaraknya lebih dekat, maka hitunglah ia sebagai penghuni dari kampung tersebut.” Qotadah berkata; Lalu Allah mendekatkan orang itu kepada kampung yang baik dan menjauhkannya dari kampung yang buruk, lalu mereka pun mengikutkannya sebagai penghuni kampung yang baik tersebut.”
Riwayat: Musnad Ahmad
Nombor: 11262