Sahih Bukhari hadis #1496

Matan Bahasa Arab

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ
كَانَ إِذَا دَخَلَ الْكَعْبَةَ مَشَى قِبَلَ الْوَجْهِ حِينَ يَدْخُلُ وَيَجْعَلُ الْبَابَ قِبَلَ الظَّهْرِ يَمْشِي حَتَّى يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِدَارِ الَّذِي قِبَلَ وَجْهِهِ قَرِيبًا مِنْ ثَلَاثِ أَذْرُعٍ فَيُصَلِّي يَتَوَخَّى الْمَكَانَ الَّذِي أَخْبَرَهُ بِلَالٌ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِيهِ وَلَيْسَ عَلَى أَحَدٍ بَأْسٌ أَنْ يُصَلِّيَ فِي أَيِّ نَوَاحِي الْبَيْتِ شَاءَ

Terjemahan Bahasa Indonesia

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [‘Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Musa bin ‘Uqbah] dari [Nafi’] dari [Ibnu ‘Umar radliallahu ‘anhuma] apabila mau masuk kedalam Ka’bah dia berjalan menuju arah depan sementara pintu Ka’bah di belakangnya. Maka dia berjalan hingga antara dia dan dinding dihadapannya kira-kira tiga hasta lalu dia shalat ditempat yang pernah [Bilal] kabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di tempat itu. Dan tidak salah jika seseorang shalat di dalam Ka’bah menghadap kemana saja yang dia mau”.

Riwayat: Sahih Bukhari hadis #1496